Minggu, 26 Oktober 2008

Coret-coretan

ASSESSMENT CENTER DEPARTEMEN PERHUBUNGAN:
Sudah Saatnyakah Diperlukan?



Tulisan Penulis pada Edisi perdana Transparansi dengan judul SDM Departemen Perhubungan Dan Kemungkinan Redesign Pengelolaannya mengemukakan bahwa salah satu hal yang perlu dibentuk dalam rangka pengelolaan SDM Departemen Perhubungan yang lebih efektif adalah sebuah Assessment Center. Tulisan ini akan menggali lebih dalam tentang Assessment Center, fungsi dan perannya, serta berapa pentingnya diperlukan oleh Departemen Perhubungan.

Assessment Center

Prinsip ”The Right man On The Right Place” pasti selalu mengemuka dalam setiap konsep manajemen Sumber Daya manusia. Dan untuk menuju kepada prinsip tersebut, sangat mutlak diperlukan informasi yang akurat tentang man (SDM) maupun place (tugas/pekerjaan) dimaksud, karena dengan informasi yang akurat tentang pegawai dan pekerjaan, maka kita dapat secara akurat pula menempatkan pegawai tersebut pada sebuah tugas yang benar-benar sesuai. Dalam beberapa dekade yang lalu, perhatian para praktisi manajemen SDM tertuju pada pengukuran serta penilaian SDM sebagai individu dengan berbagai kompetensi dan potensinya untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan tugas-tugas yang sesuai dengannya. Salah satunya adalah Assessment Center yang merupakan sebuah metode untuk menilai perilaku pegawai dalam pelaksanaan tugas yang meliputi aspek-aspek yang dibutuhkan untuk tugas-tugas tertentu. Assesment Center merupakan metode penilaian yang akurat dan handal serta validitasnya telah teruji dalam berbagai penelitian. Selain itu, keakuratan metode ini didukung oleh penggunaan bermacam-macam alat ukur, test, serta metode-metode lainnya (Tes Potensi Akademik, Personality Test, Intellegency Test, In-Basket Exercise, Group Discussion, Role Play, Presentation Skill, Test of Creative Thinking, dsb).
Assesment Center telah digunakan oleh banyak perusahaan dan instansi sebagai pilar untuk pembinaan serta pengembangan SDM. Beberapa hal yang menjadi tugas utama dari sebuah assessment center adalah:
1. Job analisys untuk mendapatkan kriteria yang baku dan jelas untuk pekerjaan/jabatan tertentu (Job Profile), serta mendapatkan personil yang tepat untuk pekerjan/jabatan tersebut.
2. Memperoleh gambaran yang jelas tentang personil, pemimpin dan kader-kader pemimpin yang ada melalui sebuah evaluasi kompetensi dan personality.
3. Memperoleh strategi pengembangan pegawai yang jelas dan terencana.
4. Memperoleh kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai.
5. Pemberian jasa pengembangan kompetensi bagi pegawai (Development Center).
Hal-hal tersebut di atas adalah untuk memberikan informasi yang akurat, fair dan obyektif bagi organisasi dan pimpinan untuk mengambil keputusan/kebijakan kepegawaian, seperti seleksi, mutasi, promosi, pendidikan/latihan, career path, tata organisasi dsb.

Assessment Center dan Departemen Perhubungan

Telah disebutkan di atas, Assesment Center merupakan sebuah metode yang akurat dan handal serta telah banyak digunakan oleh perusahaan dan instansi pemerintah di Indonesia. Dalam konteks perusahaan-perusahaan, dimana kepedulian terhadap aset SDM-nya lebih tinggi, Assesment Center telah beberapa dekade berkembang dan menjadi bagian terpenting bagi pengambilan keputusan di bidang kepegawaian. Sedangkan dalam konteks instansi pemerintah, beberapa tahun terakhir banyak instansi telah serius mengembangkan konsep Assessment Center seperti BPKP dengan MAC (Management Assesment Center), BKD Daerah Istimewa Yogyakarta, BKD Jawa Tengah, BKN, Departemen Kehutanan, dsb.
Untuk menjawab tuntutan kinerja pemerintah yang lebih baik dan profesional ,beberapa instansi pemerintah telah serius menggarap aset SDM yang selama ini agak terlupakan dengan membentuk Assessment Center sebagai sebuah unit think-thank bagi pengambilan keputusan bidang kepegawaian. Bagaimana dengan Departemen Perhubungan? Beberapa alasan mengapa Departemen Perhubungan memerlukan sebuah Assessment Center:

1. Departemen Perhubungan memiliki aset pegawai lebih dari 28 ribu orang dengan lingkup/jenis tugas yang beragam dan wilayah yang besar tersebar di seluruh nusantara.
Bisa dibayangkan kesulitan-kesulitan dalam mengelola SDM Departemen Perhubungan. Untuk mempermudah tugas tersebut bisa digunakan alat-alat bantu yang bisa membantu pengelolaan SDM tersebut.
2. Sektor Perhubungan adalah sektor yang sangat strategis, bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, tentu saja tuntutan kinerja yang lebih baik dan profesional sangat nyata dirasakan.
Tugas Departemen Perhubungan adalah pekerjaan yang sangat nyata bentuknya di mata masyarakat. Misalnya, kasus-kasus kecelakaan transportasi yang beberapa waktu ini bergantian terjadi, secara spontan memunculkan berbagai tanggapan dan tuntutan masyarakat untuk membenahi kinerja SDM transportasi yang pasti selalu menjadi kambing hitam dari kasus-kasus kecelakaan tersebut.

3. Alat bantu manajemen SDM yang dipakai saat ini tidak up to date dan tidak optimal lagi dalam menjawab tuntutan tugas organisasi Departemen Perhubungan.
Ibarat dalam sebuah tim mekanik balap mobil yang hanya memiliki peralatan bengkel serba manual. Meskipun pembalapnya hebat dan mobilnya kencang larinya namun ketika masuk pit stop para mekanik masih bekerja dengan obeng dan kunci manual untuk mengganti ban, tentu saja pembalap tim ini akan kalah dengan tim lain yang telah menggunakan alat-alat mekanik yang terbaru dan serba elektrik.

Dari tiga hal tersebut di atas, nyata bahwa dengan keberadaan sebuah Assessment Center akan memberikan imbas yang sangat berarti dalam meringankan tugas-tugas manajemen SDM di Departemen Perhubungsn dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen Perhubungan yang lebih optimal. Namun semua itu tentu saja kembali kepada kita sebagai pelaksana tugas-tugas Departemen Perhubungan, maukah kita kembangkan cara kerja kita dengan metode-metode kerja yang lebih baru dan inovatif yang tentu saja lebih optimal dalam pengelolaan SDM? Ataukah cukup saja dengan menjalankan apa yang selama ini kita jalankan? toh Departemen ini tetap bisa berjalan. Seperti tim mekanik balap mobil di atas cukuplah dengan obeng dan kunci manual, yang penting sampai ke garis finish (meskipun yang terakhir).

Yang Dibutuhkan Dalam Sebuah Assessment Center

1. Personil
Sebuah Assesment Center membutuhkan personil yang memiliki keahlian di bidang manajemen SDM serta psikologi. Cukup banyak pegawai Departemen Perhubungan yang memiliki keahlian dan latar belakang ilmu manajemen SDM, bahkan di Biro Kepegawaian Departemen Perhubungan saat ini telah memiliki Unit Pelayanan Psikologi yang terdiri dari beberapa Psikolog yang tugas-tugasnya merupakan serpihan dari tugas-tugas sebuah Assesment Center.
Jadi, tampaknya tidak ada kesulitan untuk mendapatkan personil yang bisa menggawangi organisasi ini, tinggal diberikan sedikit polesan penyegaran, studi banding, atau diklat-diklat Assesment. Selain itu, untuk memperkuat kinerja Assessment Center dapat pula melibatkan konsultan SDM yang expert di bidang Assessment Center.
2. Sarana
Selain personil, untuk mendukung pelaksanaan Assessment Center dibutuhkan sarana-sarana yang menjadi standar pelaksanaan kegiatan-kegiatan Assessment, antara lain:
• Ruang assessment dengan peralatan audio visual serta CCTV.
• Ruang kerja dengan peralatan kantor yang memadai (meja, komputer dsb) yang terjaga keamanannya.
• Ruang serbaguna.
• Peralatan audio video untuk kegiatan di luar kantor.
• Perpustakaan
• LAN (Local Area Network)
• Alat-alat tes
• Program-program scoring, assessment dan bank data SDM.
3. Dukungan Dana
Untuk dukungan dana, salah satu contoh yang mungkin bisa dijadikan acuan adalah BPKP yang menggunakan dana bantuan dari ADB Loan No. 1620-INO melalui Proyek Peningkatan Kinerja Aparatur Pengawasan untuk membangun dan mengembangkan Management assessment Center BPKP mulai awal 2001.
4. Organisasi
Meskipun telah ada personil yang kompeten serta dana dan sarana yang memadai, namun bila secara organisasi tidak memiliki peran dan fungsi yang resmi dan diakui maka dapat dipastikan Assessment Center Departemen Perhubungan tidak akan eksis. Untuk itu sangatlah diperlukan dukungan dan payung hukum dari pimpinan sehingga Assessment Center bisa melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Selain itu, kepercayaan oleh pimpinan atas hasil kerja assessment Center sangat diperlukan dan selanjutnya benar-benar dijadikan sebagai salah satu acuan utama dalam pengambilan keputusan kepegawaian.